Salah satu produk lokal unggulan desa Tegalweru adalah produk jajanan yang khas dengan rasa pedasnya. Mi Congak namanya, asal namanya sendiri adalah dari kombinasi dengan ke’khas’an daerah tegalweru, Congak diambil dari kata awal ‘’Ngocak’’ yang bisa bermakna ‘’Melucu’’. Disentuh dengan kearifan lokal bahasa Malangan dan sedikit sentuhan khas Tegalweru, Kata ‘’Ngocak’’ Berubah menjadi ‘’Congak’’.
Produk mie dan makaroni ini sendiri dicetuskan oleh riswan, ketua Karang Taruna Tegalweru.Terdiri dari beberapa variasi rasa yakni: Jagung Manis, Barbeque, Keju dan Balado. Produksinya dilakukan dirumah Riswan dengan dibantu anggota lainya. Cara pembuatan Mie Pedas Congak ini diawali dengan penggorengan mie sebagai bahan bakunya, kemudian mie ditiriskan, setelah mie ditiriskan mie akan masuk ke proses selanjutnya yakni mie dasar dicampurkan dengan perasa sesuai variasinya. Setelah bumbu meresap rata kedalam mie, selanjutnya dilakukan proses pengemasan. Warna kemasan tergantung varian rasa mie pedasnya, Bahan kemasan kebanyakan menggunakan plastik namun untuk rasa Balado menggunakan bahan kertas. Warna Kemasan Coklat berisi Mie Congak rasa Keju, Hijau adalah rasa jagung manis, Merah adalah rasa Balado, dan Coklat tapi berbahan kertas itu rasa Barbeque. Sebelum kemasan ditutup didalam kemasan diberi bumbu cabai pedas kering yang sudah dikemas pada plastik kecil yang terpisah dengan mie.
Proses pembuatan makaroni pedas juga tak berbeda jauh dengan mie pedas. Dimulai dengan penggorengan, penirisan, dan pemberian rasa, lalu dilanjutkan dengan pengemasan dengan kode warna kemasan sama dengan mie pedas.
Pemasaran mie dan makaroni pedas ‘’Congak’’ masih pada lingkungan desa Tegalweru, ditempatkan pada toko-toko di desa Tegalweru. Jadwal produksi mie dan makaroni ‘’Congak’’ 2 Minggu sekali dengan produksi produk hingga 50 kemasan tiap produksi. Masa kadaluarsa produk ini adalah 1 bulan, namun menurut penuturan Riswan, produk sudah habis sebelum masa kadaluarsa tiba. Hal ini menunjukan kesuksesan produk lokal mie dan makaroni pedas ‘’Congak’’
Kendala usaha ini adalah belum adanya ijin resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, selain itu kendalanya adalah distribusi yang masih pada lingkungan desa Tegalweru. Oleh karna hal tersebut KKN Tematik Sinambung Universitas Negeri Malang mempunyai misi untuk mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan serta membantu dalam pemasaran.
Proses Perijinan masih pada tahap pengajuan dokumen, sedangkan untuk distribusi sudah mulai dilakukan pengenalan ke daerah lingkungan kampus, selain itu dibantu pula dengan pengenalan lewat sosial media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar